No man an island! Istilah satu ini sering digembar-gemborkan
atas kenyataan bahwa kita manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain.
Era teknologi canggih jaman sekarang yang menempatkan networking atau jejaring
di atas segala-galanya, makin menegaskan pentingnya orang lain di sekitar kita.
Namun,
apakah networking yang lebih berciri ekonomis–profit adalah alasan mendasar
kenapa orang lain penting bagi kita? Apakah kita ini membutuhkan orang lain
hanya karena faktor ekonomi? Rasanya
Tidak!
Ada
101 macam hubungan antar pribadi/interpersonal yang kita bangun dengan orang
lain, semata-mata karena kita saling
membutuhkan, saling melengkapi satu sama lain. Kalau mau disederhanakan inilah
yang kita sebut pergaulan!
Nah,
sayangnya pergaulan itu sendiri oleh kebanyakan orang jaman sekarang diberi
ruang sangat terbatas! Ada yang bergaul dengan orang se-daerah saja. Ada yang
bergaul dengan orang se-hobi saja. Ada yang mau bergaul dengan teman masa kecil
saja. Ada yang bergaul dengan orang yang sama kaya seperti dirinya saja. Parahnya
lagi, di luar dunia kerja, ada yang tidak mau bergaul dengan siapapun!
Betul
bahwa kita mesti memilah dan memilih dengan siapa kita bergaul! Namun, prinsip
ini disampaikan semata-mata supaya kita tidak ikut arus dalam pergaulan yang
jelas-jelas bertentangan dengan norma-norma yang ada (hukum, moral, dan etika)!
Sebut saja berteman dan menjadi bagian komplotan pengedar/pemakai narkoba, pencuri, perampok, dan lain-lain.
Bagaimana
jutaan orang lain di luar “dunia gelap” seperti yang dicontohkan di atas?
Adalah sebuah kerugian apabila kita cuek, apatis, dan malas bergaul dengan sedemikian
banyak orang baik di sekitar kita! Ada
10 alasan kenapa kita perlu memiliki pergaulan yang luas!
1. Banyak
berkat dan rezeki
Banyak
bergaul, banyak teman, banyak bekat dan rezeki; begitu kata orang! “Berkat” dan
“rezeki” di sini bermakna luas. Segala kebaikan dalam bentuk apapun yang datang
begitu saja tanpa kita minta dan tidak kita duga. Terlalu abstrak? Sederhananya
begini. Tanpa sengaja kita bertemu dengan seorang wanita/laki-laki yang
kemudian menjadi pacar/suami/istri, ketika kita datang menjenguk seorang
kenalan di rumah sakit. Atau kita mendapat informasi untuk beasiswa ke luar
negeri pada saat menghadiri sebuah diskusi umum. Dan masih banyak lagi
berkat-berkat lain dalam konteks dan peristiwa yang berbeda.
2. Banyak
penolong
Rasanya
semua setuju bahwa kita tidak pernah tahu kapan musibah/kemalangan datang
menimpa kita. Kalau kata “musibah” terlalu seram, mungkin yang lumrah adalah
kesulitan, masalah, beban, dimana kita tidak bisa menanggungnya sendiri. Dalam
kondisi-kondisi di atas, dengan atau bahkan tanpa kita minta ada saja
pertolongan atau empati datang dari teman-teman dalam lingkungan pergaulan
kita.
3. Banyak
teman sharing dan diskusi
Berbagi
cerita dan diskusi adalah salah satu kebutuhan mendasar kita sebagai manusia.
Kebutuhan akan sharing ini kian mendesak bila kita berada dalam situasi
dilematis. Entah sedang bimbang mau memilih pekerjaan, memilih pasangan hidup,
memilih usaha yang cocok, mencari jalan keluar suatu masalah, dan lain-lain. Dengan
pergaulan yang luas, kita mempunyai banyak kemungkinan untuk mendapat banyak
masukan, nasihat, peneguhan, yang sangat membantu kita untuk menentukan pilihan
yang tepat dan bijak.
4. Belajar
banyak hal
Dalam
lingkungan pergaulan yang luas, kita berinteraksi dengan banyak teman dengan
segala talenta, cara berpikir, dan cara hidup mereka masing-masing. Tentu kita
harus mem-filter/menyaring mana-mana saja hal positif dari mereka semua yang
kiranya bermanfaat bagi kita. Dari si A kita belajar berbisnis. Dari si B kita
belajar bermusik. Dari si C kita belajar untuk setia. Dari si D kita belajar
kerendahan hati. Dari si E kita belajar kritis dan bijak. Dari si F kita
belajar IT. Begitu seterusnya dengan teman-teman lain, sesuai bakat dan
keunikan mereka masing-masing.
5. Wawasan
luas
Karena bergaul
dengan banyak orang, dengan segala keunikan mereka masing, maka dengan
sendirinya kita ikut diperkaya. Diperkaya baik oleh pengetahuan dan skil mereka, maupun oleh pengalaman dan kebijaksanaan mereka. Semua ini gratis
kita dapatkan, sesederhana kita mengulurkan tangan, bersalaman dan memberikan
senyuman dengan siapa saja.
6. Optimis
menjalani hidup
Mengetahui
banyak orang yang mencintai kita adalah sesuatu yang membahagiakan. Kita tidak
merasa sendiri, kesepian dan diabaikan. Hal ini dengan sendirinya membuat kita
semangat, optimis menjalani hari-hari kita. Kesulitan dan masalah tentu saja
tetap ada, namun kita tahu dan yakin bahwa semua itu pasti bisa dilalui, karena
kita tidak sendirian. Secara psikologis ada kenyamanan dan kepercayaan diri
tersendiri karena kita memiliki banyak teman yang selalu ada buat kita.
7. Enjoy
menjalani hidup
Berada
dalam sebuah dunia yang dikelilingi oleh orang-orang dengan segala lebih dan
kurangnya mereka, membuat hidup ini lebih berwarna. Semua mengalir dalam nuansa
berbagi dan meneguhkan. Kita menangis bersama mereka yang menangis, dan tertawa
bersama mereka yang tertawa. Dalam dinamika seperti itu kita dapat memahami
bahwa hidup ini indah. Bahwa hidup ini adalah anugerah. Bahwa hidup ini adalah
seni memaknai setiap keberhasilan maupun kegagalan kita.
8. Bisa
survive (bertahan hidup) dimanapun
Malu
bertanya sesat di jalan. Malu meminta mati kelaparan. Semua itu tidak akan
menimpa mereka yang jiwa bergaul-nya tinggi. Bahkan di lingkungan yang baru
sekalipun, orang yang bisa bergaul tidak terlalu sulit untuk bertahan hidup dan
mendapatkan apa yang dia inginkan. Kenapa? Karena orang yang biasa bergaul
tidak malu bertanya. Tahu bagaimana cara membawakan diri sehingga diterima di
lingkungan baru. Tahu bagaimana mendekati orang lain. Bisa beradaptasi dengan
cepat. Percaya diri dan gampang mendapatkan banyak teman baru, dan lain
sebagainya.
9. Modal
sukses
Tidak bisa
dipungkiri bahwa dunia jaman ‘now’ adalah dunia jaringan/networking. Networking
adalah segala-galanya. Orang yang memiliki pergaulan luas adalah orang yang
paling diuntungkan. Kenapa? Mereka punya banyak chanel. Punya banyak akses dan informasi.
Akses dan informasi dengan mudah dan cepat didapat sehingga membantu perencanaan
/ kelancaran usaha, peningkatan karir, dan lain-lain.
10. Bijak
dan matang sebagai pribadi
Jauh
berjalan banyak yang dilihat. Banyak bergaul banyak yang didengar, banyak yang
dirasa, banyak yang dilihat, banyak yang diterima, banyak yang direnung, dan
banyak yang dipelajari. Ibarat
kertas putih, semua itu adalah goresan yang mengisi lembaran pengalaman kita
sebagai pribadi. Semua itu memperkaya kita. Semua itu mempunyai makna dan nilai
tersendiri yang kiranya membuat kita makin matang dan bijak menjalani hidup.
Comments
Post a Comment