A .Riwayat Singkat[1]
Karl Marx lahir
1818 di kota Trier di Jerman sebagai anak seorang pengacara Yahudi yang telah
menjadi Kristen Protestan. Mulai 1836 ia belajar filsafat di universitas
Berlin, 1941 dipromosi menjadi doktor filsafat.
Sesudahnya Marx menjadi pemimpin redaksi sebuah harian Jerman yang radikal liberal.
Setahun kemudian harian itu dilarang terbit oleh pemerintah Prussia. Marx
pindah ke Paris. Di situ ia berkenalan dengan orang yang akan menjadi teman
akrabnya, Friedrich Engels [1820-1895]. Di Paris Marx mulai bergaul akrab
dengan kalangan sosialis. Ia sendiri menjadi yakin tentang sosialisme dan sejak
dari Paris menjadi sang tokoh sosialisme. Di Paris Marx antara lain menulis
“naskah-naskah tentang filsafat dan ekonomi nasional” yang memuat pikirannya
tentang keterasingan.
Tahun
1845 Marx diusir oleh pemerintah Prancis dan pindah ke Brussel, Belgia. Ia
menulis naskah “Ideologi Jerman” yang telah memuat pikiran Materialisme
Sejarah. Tahun 1847 ia diusir juga dari Belgia dan pindah ke London yang akan
menjadi tempat tinggalnya sampai ia meninggal dunia.
Tahun 1848 bersama Engels Marx menerbitkan “Manifesto Komunis”.Akan tetapi revolusi yang meliputi hampir seluruh dataran Eropa tidak menghasilkan sosialisme.Tahun-tahun kemudian Marx memperdalam pengertiannya tentang ilmu ekonomi. 1867 terbitlah jilid pertama dari karyanya yang pokok “Das Kapital”. Sementara ini Marx berhubungan erat dengan gerakan buruh di benua Eropa. Tahun 1864 ia menjadi salah satu ketua “Asosiasi Buruh Internasional”. Ia meninggal dunia 1883 di London.
B.
Pemikiran-pemikiran Marx[2]
Kiranya
perlu diberitahukan bahwa pemikiran-pemikiran yang akan dipaparkan berikut ini
adalah hasil ringkasan bebas saya sendiri (sehingga sangat sederhana) dari
sebuah karya lengkap Pastor Frans Magnis Suseno SJ dalam bukunya “PEMIKIRAN
Karl Marx”. Jadi kemungkinan ada bahaya-bahaya terjadi, diantaranya pertama
tidak lengkap, atau kedua bisa keliru sama sekali.
Sejauh
saya mengerti dari buku sumber, pikiran-pikiran pokok Marx terdiri atas empat hal ini: satu
Keterasingan, dua Teori Kelas, tiga pandangan Materialis Sejarah,
dan empat Kapitalisme dan Sosialisme.
I.Keterasingan
Merupakan
hasil refleksi Marx atas kehidupan masyarakat modern dimana struktur masyarakat
tidak mengijinkan manusia bersikap sosial maupun bersikap indvidual secara
bebas dan universal. Bahwa manusia berlaku secara egois sebagai warga
masyarakat, dan di pihak lain ia tidak bisa menutup mata bahwa manusia sebagai
warga negara harus menahan diri dari tindakan tidak bermoral karena harus taat
pada undang-undang.
I.1.
Keterasingan dalam pekerjaan
Menurut
Marx keterasingan dalam pekerjaan adalah dasar dari segala keterasingan
manusia. Karena pekerjaan adalah tindakan manusia yang paling dasar: dalam
pekerjaan manusia membuat dirinya
menjadi nyata. Maka segala keterasingan yang dialami manusia baik dari diri
sendiri maupun orang lain bersumber dari pekerjaan.
a.Terasing dari
dirinya sendiri
Keterasingan
dari dirinya sendiri mempunyai tiga segi, pertama si pekerja merasa
terasing dari produkya. Hasil pekerjaan seharusnya menjadi sumber perasaan
bangga, seharusnya mencerminkan kecakapan pekerja. Tetapi sebagi buruh upahan
ia tidak memiliki hasil pekerjaannya.
Marx mengomentari “semakin si pekerja
menghasilkan pekerjaan semakin dunia batinnya menjadi miskin. Karena hasil
pekerjaan terasing dari dirinya tindakkan bekerja itu sendiri pun kehilangan
arti bagi si pekerja. Itulah segi kedua. Tetapi karena pekerjaan adalah
tindakan hakiki manusia maka dengan memperalat pekerjaannya semata-mata demi
tujuan memperoleh nafkah manusia memperalat dirinya sendiri. Inilah
keterasingan yang ketiga.
b.Terasing dari
orang lain
Kalau manusia
terasing dari hakikatnnya ia sekaligus terasing dari sesamanya.”Konsekuensi
langsung dari keterasinngan manusia dari produk pekerjaannya, dari kegiatan
hidupnya, dari hakikatnya sebagai manusia, adalah keterasingan mausia dari
manusia.
II.Teori Kelas
1. Menurut Karl Marx motor perubahan
dan perkembangan masyarakat adalah pertentangan antara kelas-kelas sosial. Jadi
yang menentukan jalannya sejarah bukan individu-individu tertentu melainkan
kelas-kelas sosial yang masing-masing memperjuangkan kepentingan mereka dan
tidak pernah bisa didamaikan.
2. Ada beberapa
unsur dalam teori kelas Marx Tampak betapa besar peran segi struktural dibandingkan dari segi
kesadaran dan moralitas.Pertentangan antara buruh dan majikan bersifat objektif
karena berdasarkan kepentingan objektif yang ditentukan oleh kedudukan mereka
masing-masing dalam proses produksi bukan perubahan sikap yang mengakiri
konflik kelas, melainkan perubahan struktur kekuasaan ekonomis.
Karena kepentingan kelas pemilik modal dan kelas buruh secara objektif
bertentangan, mereka juga akan mengambil sikap dasar bebeda terhadap perubahan
sosial. Kelas pemilik dan kelas-kelas atas bersifat konservatif, mempertahankan
status quo mereka untuk menentang segala perubahan dalam struktur kekuasaan.
Sedangkan kelas buruh dan kelas-kelas bawah bersikap progresif dan revolusioner
sebab bagi mereka setiap perubahan merupakan kemajuan, setiap perubahan mesti
berupa pembebasan.
III. Pandangan Materialis Sejarah
Marx mengklaim bahwa sosialismenya
bersifat ilmiah karena sosialisme tersebut berdasarkan pengetahuan tentang
hukum-hukum perkembangan objektif masyarakat. Pandangan itu disebut materialis
karena sejarah dianggap ditentukan oleh syarat-syarat produksi material. Bahwa
perkembangan masyarakat ditentukan oleh perkembangan dalam bidang ekonomi.Semuanya akhirnya ditentukan oleh
suatu faktor objektif yaitu tenaga-tenaga produktif. Dengan demikian
perkembangan sejarah sampai sekarang dapat dijelaskan secara ilmiah dan pasti,
dan arah perkembangan masyarakat di masa depan dapat dikalkulasi berdasarkan
analisis sistem ekonomi yang terdapat pada saat sekarang .
IV. Kapitalisme dan Sosialisme
a. Kapitalisme
Hukum keras kapitalisme adalah persaingan. Demi persaingan produktivitas
produksi harus ditingkatkan terus menerus. Artinya biaya produksi perlu ditekan
serendah mungkin sehingga hasilnya dapat dijual semurah mungkin dan dengan
demikian menang terhadap hasil produksi saingan. Dengan demikian lama-kelamaan
semua bentuk usaha yang diarahkan secara tidak murni ke keuntunngan akan kalah.
Begitu pula kelas petani lama-kelamaan akan hilang. Akhirnya tinggal dua kela
sosial saja: para pemilik modal yang jumlahnya sedikit dan modalnya amat besar,
dan kelas buruh..
Obsesi Marx adalah membuktikan “secara ilmiah” bahwa sosialisme merupakan
hasil perkembangan sejarah yang niscaya, jadi kapitalisme karena dinamikanya
sendiri, menuju ke keruntuhan.
b.Revolusi Sosialis
Meskipun proletariat terhisap habis, bahkan sampai pada titik dimana
proletarit tinggal memilih dua alternatif saja: mati atau memberontak, semangat
juang mereka semakin kokoh dan tak terpatahkan. Mereka tidak membiarkan diri
mati; mereka memberontak. Mereka menjalankan revolusi sosialis.
Revolusi itu pada permulaannya bersifat politis: proletariat merebut
kekuasaan negara dan mendirikan “kediktatoran proletariat”. Artinya proletariat
menggunakan kekuasaan negara untuk menindas kaum kapitalis untuk mencegah mereka
memakai kekayaan dan fasilitas luas yang masih mereka kuasai untuk menggagalkan
revolusi proletariat dan mengembalikan keadaan lama. Dengan revolusi dan
menghapus hak milik pribadi, proletariat akhirnya menciptakan masyarakat tanpa
kelas.
c. Masyarakat
sosialis masa depan
Masyarakat sosialis atau komunis adalah masyarakat idealis Marx. Satu-satunya
tatanan dimana manusia mencapai kebebasan dan kebahagiaan yang
sepenuh-penuhnya. Dan hanya terbentuk melalui revolusi.
Ciri-ciri inti masyarakat
komunis adalah penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi,
penghapusan adanya kelas-kelas sosial, menghilangnya negara, penghapusan
pembagian kerja.
C. Catatan Kritis
Marx adalah salah satu tokoh
besar dalam sejarah dunia ini, dan saya sangat mengaguminya. Ide-idenya telah
membuka mata sedemikian banyak orang, bahwa betapa pentingnya
keadilan dalam bidang ekonomi. Sebab ekonomi adalah "organ pernafasan" kedua dari
manusia.
Akan tetapi, Marx nampaknya terlalu kebablasan. Alih-alih menawarkan kunci ajaib yang membuka gerbang kebahagiaan ternyata justru menjauhkan orang dari kebahagian itu sendiri. Komunisme Marx adalah cita-cita yang utopis. Bukan solusi melainkan ideologi!
Akan tetapi, Marx nampaknya terlalu kebablasan. Alih-alih menawarkan kunci ajaib yang membuka gerbang kebahagiaan ternyata justru menjauhkan orang dari kebahagian itu sendiri. Komunisme Marx adalah cita-cita yang utopis. Bukan solusi melainkan ideologi!
DAFTAR PUSTAKA
Suseno,
Frans Magnis. 2003, PEMIKIRAN Karl Marx. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka utama.
Sutrisno, FX. Mudji & Hardiman, F. Budi (Editor).
1992, PARA FILSUF PENENTU GERAK JAMAN. Yogyakarta: Kanisiu
Keren bang
ReplyDeleteMakasih bung Marten Harmin..
Delete